Monday, March 25, 2013

Regulasi Lemah, Rokok Merajalela, Anak dan Remaja Jadi Korban


Saat ini rokok semakin merajalela di Indonesia. Regulasi yang sangat lemah menyebabkan para produsen rokok berlomba-lomba untuk memproduksi rokok dan menjualnya tanpa pandang bulu, termasuk anak dan remaja. Yang menjadi ironi adalah penghisap rokok dikalangan anak dan remaja kini semakin meningkat. Jelas hal ini bukan masalah kecil. Ini adalah masalah besar yang harus segera diatasi, karena jika tidak, korban akibat rokok ini akan semakin bertambah.

Apa sih yang menyebabkan rokok bisa merajalela seperti sekarang ini? Di negara Indonesia yang sedanga berkembang ini, biaya cukainya sangat rendah, sehingga rokokpun menjadi sangat terjangakau bahkan oleh keluarga miskin sekalipun. Memang ada kenaikan tarif cukai pada tahun 2013 sebesar 8,5 persen, namun kenaikan ini tidak berdampak besar, karena kenaikan harga rokok pun tidak besar.

Negara ini tidak menyadari bahwa bahaya rokok itu lebih besar daripada manfaatnya buat negara. Menurut mentri kesehatan Nafsiah Mboi, pendapatan negara dari cukai rokok setahun itu mencapai Rp. 55 triliun, wow fantastis ya. Tapi tahukah anda kerugian akibat konsumsi rokok ? Ternyata dengan banyaknya pengkonsumsi rokok, dalam satu tahun terjadi peningkatan biaya kesehatan, dan kehilangan nilai ekonomi tenaga kerja produktif senilai empat kali lipat dari pendapatan cukai, yaitu senilai Rp. 225 triliun.

Menurut Abdillah (Peneliti Lembaga Demografi FEUI), cukai rokok adalah salah satu instrumen yang ampuh untuk mengendalikan konsumsi rokok. Cukai rokok yang tinggi diharapkan dapat mencegah masuknya perokok pemula. Dengan biaya cukai yang tinggi ini merupakan solusi jangka pendek untuk menekan merajalelanya rokok.

Penyebab lain dari merajalelanya rokok adalah tidak adanya regulasi yang tegas tentang batasan usia pengguna rokok. Industri rokok berlomba-lomba menjual rokok termasuk pada anak-anak dan remaja. Seharusnya ada hukuman atau denda bagai para perokok yang belum cukup umur, ini demi kebaikan mereka sendiri.

Selain itu penyebab merajalelanya rokok adalah karena adanya iklan-iklan rokok yang semakin bombastis. Iklan rokok selalu menyampaikan pesan tersirat bahwa dengan merokok itu kesannya KEREN. Yang anehnya dalam akhir iklan selalu disertakan kalimat ini "MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN", ini kan racun. Tapi kenapa masih diiklankan oleh media. Sungguh suatu pembodohan masyarakat. Sudah tau racun dan membahayakan tapi masih saja di hisap, ini namanya penganiayaan terhadap diri sendiri.

Mengatasi masalah rokok ini sangat sulit selama penggemar rokok masih banyak. Maka pendidikan tentang bahaya merokok ini perlu terus ditingkatkan intensitasnya. Terutama untuk kalangan anak dan remaja. Karena anak dan remaja yang memiliki kebiasaan merokok itu bisanya awalnya hanya coba-coba karena ditawarkan oleh teman-temannya. Pendidikan orang tua terhadap anaknya juga memegang peranan penting. Orang tua harus tegas terhadap anaknya agar anaknya jangan mengkonsmsi rokok. Berarti orang tuanya jangan merokok dong. Kalo orang tua merokok terus melarang anaknya untuk merokok percuma, karena anak dan remaja itu butuh contoh dan teladan.

No comments:

Post a Comment